Jangan Mimpi Bagger Kalo Psikologis Belum Siap & Kapan Waktu Yang TEPAT Menjual Saham

Jangan Mimpi Bagger Kalo Psikologis Belum Siap & Kapan Waktu Yang TEPAT Menjual Saham

Dalam suatu diskusi ada pertanyaan dari member terkait kapan waktu yang tepat untuk taking profit, dimana member tersebut sudah floating profit di atas 50%.

Tentu saja banyak yang menyarankan untuk kembali melihat kinerja perusahaan baik saat ini maupun proyeksi ke depannya seperti apa.

Saat berselancar di Facebook atau grup-grup lain juga sering ditemui pertanyaan serupa kapan waktu untuk taking profit dan bagaimana kalo setelah saya taking profit harganya malah naik.

Di artikel ini saya ingin mencoba menjabarkan terkait kapan waktu yang tepat untuk taking profit.

Sebelum membahas lebih jauh teman-teman wajib memperhatikan quote pertama berikut ini

TIDAK ADA WAKTU YANG TEPAT UNTUK MEMBELI ATAU MENJUAL SAHAM.

Disclaimer ; Kalian boleh setuju boleh tidak dengan quote di atas ya. Namun sebelum pengen marah-marah dan mengeluarkan berbagai pendapat, simak terus artikel ini.

Jadi dalam taking profit kita harus memperhatikan 2 hal yaitu faktor eksternal yaitu perusahaan dan faktor internal yaitu psikologis kita.

Di luar sana banyak ilmu terkait taking profit namun hanya tinjauan dari faktor eksternal saja dan saya juga sudah menuliskan panduannya di artikel ini 4 Waktu Yang TEPAT Untuk Menjual Saham Dan 2 Metode Menjual Yang PERLU Diperhatikan

Apakah teori itu saja cukup? Bisa saja cukup namun kurang sesuai dengan profil masing-masing investor.

Ada yang berinvestasi dengan dana Rp 10juta tapi 10juta ini adalah semua tabungannya.

Ada yang berinvestasi Rp 1 miliar tapi 1 miliar ini hanyalah 10% dari total kekayaan.

Ada yang berinvestasi secara sampingan dan tidak bisa memantau emiten yang ada per kuartal.

Namun ada juga yang bisa berinvestasi dengan memantau kinerja perusahaan secara periodik termasuk isu-isu yang berkembang terkait makro maupun mikro ekonomi.

Hal inilah yang menurut hemat saya belum tepat sepenuhnya jika taking profit hanya melihat situasi perusahaan.

Kita perlu melihat psikologis investor masing-masing atau melihat kesiapan mental diri kita.

Kunci berikutnya adalah quote kedua di bawah ini

JIKA KITA MASIH TENANG HOLD FLOATING PROFIT MAKA TERUSLAH HOLD SEMBARI MEMANTAU KINERJA PERUSAHAAN

NAMUN JIKA PIKIRAN KITA SUDAH MULAI GELISAH SEGERA TAKING PROFIT. NIKMATI BERAPAPUN KEUNTUNGANNYA DAN JANGAN PERNAH MENYESAL.

Berarti tidak pernah bisa bagger donk kalo misal 50% sudah gelisah dan taking profit? Benar.

Bagger itu tidak hanya butuh kenaikan harga tetapi juga butuh KESIAPAN MENTAL.

Kita berinvestasi saham itu untuk financial freedom. Jangan karena mengejar financial saja tapi FREEDOMnya malah hilang.

Saat sedang bekerja kita tidak fokus kalo-kalo floating profit kita malah jadi minus.

Tidak fokus karena berharap sedikit lagi bagger.

Sudah dijual menyesal karena harga sahamnya malah naik.

Trus bagaimana solusinya? Berlatih menahan hingga merasa naik turunnya floating profit sudah tidak membuat kita merasa MENYESAL.

Jadi kembali ke quote di atas kapan waktu yang tepat menjual saham? Jawabannya cek kondisi maupun kinerja perusahaan lalu tanyakan psikologismu.

(Visited 322 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Artikel Lainnya