Memahami Tentang MEQI Investing

Memahami Tentang MEQI Investing

Pengertian MEQI Investing

Awal mula saya mengetahui tentang konsep MEQI investing ini dari Stockbit om Bennix.

Namun sebelum sedikit memahami MEQI investing ini ada disclaimer ya

  1. Setau saya yang pertama mengumandangkan konsep MEQI investing ini adalah om Bennix
  2. Investor seperti om Bennix bisa saja salah sehingga jangan menyerang secara personal. Lihat ilmunya. Pilihan saham bisa berbeda tergantung EDGE masing-masing investor. EDGE atau pengetahuan juga masuk dalam konsep MEQI investing
  3. Tulisan ini berdasarkan opini saya ditambah beberapa rangkuman dari para suhu investasi. Jika hasil opini orang lain sumbernya akan saya tulis.

MEQI Investing terbagi menjadi 5 penyusun yaitu

  1. MOMENTUM
  2. EDGE
  3. QUALITATIVE
  4. QUANTITATIVE
  5. INVETIGATIVE

Secara umum MEQI investing ini adalah cara untuk menemukan saham yang sedang dalam momentum yang tepat menggunakan kemampuan kita dalam menginvestigasi saham tersebut untuk menemukan sisi kualitas dan kuantitasnya.

Konsep MEQI Investing

Setelah mengetahui unsur penyusun dari MEQI investing ini, kita akan membedah masing-masing dari 5 konsep di atas. Saya merangkum informasi dari om Muhammad Fuad Ramadani (artikel disini), Youtube om Bennix (Link disini) dan materi om Bennix tentang Perbankan (Link disini)

# M= MOMENTUM

Momentum merupakan unsur pertama dari konsep MEQI investing.

Setiap momen ada sahamnya dan setiap saham ada momennya.

Berikut cycle ekonomi yang terjadi dibandingkan dengan pemilihan saham-sahamnya

Dan berikut ini cyle ekonomi dibandingkan dengan sektornya

Apakah tabel di atas valid? Menurut saya valid. Yang menjadi pembeda adalah momentumnya. Seperti saat ini harga coal sudah menurun apakah sudah waktunya coal akan semakin turun atau justru akan mengalami pembalikan? Ini yang nantinya akan menjadi multi tafsir.

Apakah momentum ini? Mengutip tulisan om Muhammad Fuad Ramadani, momentum lebih berfokus pada Ekonomi makro dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi suatu harga saham tertentu serta adanya kenaikan harga dari suatu komuditas atau adanya Geopolitik yang bergejolak di suatu negara.

Selain itu dalam momentum juga melihat pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product), tingkat inflasi, tingkat pengangguran, produksi industri, penjualan ritel, teknologi terbarukan dan lain sebagainya.

Jadi kesimpulannya dalam berinvestasi fondasi dasarnya adalah Momentum dari ekonomi global dan dalam negeri yang terjadi.

Contoh saat pandemi semua ekonomi berhenti nyari total. Dan ketika start yang menjadi penggerak utama adalah coal sebagai bahan bakar utama pabrik-pabrik.

Perusahaan coal mempunyai momentum dimana saat pandemi harga acuan coal turun dan saat ekonomi mulai berbalik harga acuan coal pelan-pelan menguat sehingga membuat emiten coal menangguk cuan besar.

Jika kita bisa masuk di emiten coal saat merugi maka kita hampirpasti akan cuan asal sabar menunggu emiten coal mendapatkan revenue yang signifikan.

Selanjutnya adalah ketika masing-masing negara membutuhkan barang yang perlu diimpor atau negara harus mengekspor komoditas atau produknya maka diperlukan jasa ekspedisi.

Disini jasa pengangkutan mendapat momentum dansalah satu emiten yang masuk di sektor ini adalah SMDR. SMDR juga sering disebut oleh om Bennix.

Sekarang kita bisa mengecek kinerja emiten dan kinerja saham SMDR. Baca Perbedaan Kinerja Perusahaan, Kinerja Saham dan Kondisi Perusahaan

# E= EDGE

EDGE merupakan sebuah keunggulan atau kelebihan yang dimiliki oleh seorang di suatu bidang sehingga dia bisa mengerti alur bisnis dari suatu emiten, bagaimana bisnis tersebut bisa menghasilkan profit, mengerti apa saja resiko serta kompetitor bisnis tersebut, mengerti apa saja biaya-biaya dan resiko yang timbul dari menjalankan bisnis tersebut..

Jadi kesimpulannya, sebelum membeli emiten harus mengerti dulu bisnisnya seperti apa..

Bila tidak paham dengan bisnisnya lebih baik tidak berinvestasi di emiten yang tidak dimengerti..

Salah satu keberhasilan om Bennix dahulu ketika bank-bank kecil sedang rame-ramenya menanjak berbarengan dengan momentum bank digital.

Selain itu kemampuan beliau mengidentifikasi tentang supply chain membuat beliau bisa masuk ke saham SMDR di harga bawah.

Jangan tanyakan benar atau tidaknya, lotnya besar atau kecil tetapi ambil manfaatnya dimana beliau membahas saham-saham tersebut mulai di harga bawah.

Contoh yang dekat dengan kita semisal kita kerja di perusahaan perminyakan tentu saja kita bisa langsung tau situasi dunia perminyakan, gejolak yang terjadi, bisns perminyakan berjalan seperti apa.

Orang yang sehari-hari bekerja di bank pasti akan lebih memahami alur bisnis bank dibanding orang tambang.

Dengan menggunakan edge ini nantinya bisa menyaring saham apa yang sebaiknya dipelajari dan dibeli dan tentu saja skala emiten yang dibeli semakin sedikit.

Q= Quantitative

Menurut artikel dari web https://crmsindonesia.org/ Quantitative investing adalah pendekatan investasi yang menggunakan pemodelan matematika tingkat lanjut, sistem komputer, dan analisis data untuk menghitung probabilitas optimal untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan.

Dan menurut om Muhammad Fuad Ramadani quantitative merupakan metode investasi yang dijalankan oleh Jim Simons yang memiliki return terbaik dari teman seangkatannya. Dimana secara garis besar metode ini adalah mengumpulkan banyak data sehingga menemukan sebuah anomali dan alasan kenapa sebuah saham itu bisa naik atau turun.

Data-data yang bisa tangkap disini adalah, data seperti :

* data historical pembagian deviden apakah ada hubungannya dengan kenaikan saham

* data FS atau peningkatan EPS setiap Quater apakah ada hubungannya dengan kenaikan saham

* data Equilibrium harga saham merujuk pada harga saham yang mencerminkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan di pasar saham sehingga tau kapan harga sudah murah atau masih mahal.

* data news dimana apakah ada news tertentu maka harga saham menjadi bergejolak

* data harga komuditas dan mata uang apakah berpengaruh dengan harga saham

* data suku bunga apakah mempengaruhi harga saham

Kesimpulannya adalah, dimana metode ini adalah mencari sebuah harga yang tepat kapan harus masuk dan menilai saham ini Valuasinya udah ok atau belum..

Sehingga tidak ada ketakutan ketika harga saham jatuh karena kita sudah memiliki data historical yang lengkap.

Q = Qualitative

Mengutip dari web https://www.cgs-cimb.co.id/ Qualitative Fundamental adalah analisis yang dilakukan menggunakan penilaian subjektif untuk menganalisis nilai atau prospek perusahaan berdasarkan informasi yang tidak dapat diukur, seperti keahlian manajemen, siklus industri, kekuatan penelitian dan pengembangan, dan hubungan tenaga kerja atau para karyawan di dalamnya.

Dalam penggunaaan analisa ini, kalian harus mengetahui 4 hal penting, yuk simak apa saja 4 hal tersebut:

Pertama, Bisnis Model Perusahaan.

Mungkin banyak di antara investor terutama investor saham yang berpikir hal ini sederhana, namun sebagai fundamentalis, investor harus melihat secara detail mengenai perusahaan itu bergerak di sektor apa, bagaimana perusahaan tersebut mendapatkan revenue dan bahkan para investor  juga harus menganalisa, apakah perusahaan tersebut dapat mudah dalam menghasilkan keuntungan agar para investor tidak salah pilih dalam memilih saham yang akan dikoleksi.

Kedua, Keunggulan yang Kompetitif dari perusahaan tersebut.

Keberhasilan jangka panjang dari sebuah perusahaan salah satunya didorong dengan kemampuan perusahaan tersebut mempertahanankan keunggulannya. Contohnya, Microsoft. Sudah tidak diragukan lagi, Microsoft berhasil menguasai pasar dengan sistem operasi komputernya yang sangat terkenal dan Microsoft dapat mempertahankan hal itu dengan baik sehingga para investor pun tidak ragu untuk mengoleksi saham dari Microsoft.

Ketiga, Manajemen.

Beberapa investor mempercayai bahwa baik buruknya manajemen sebuah perusahaan merupakan kriteria yang paling penting untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Hal ini dirasa tepat dikarenakan model bisnis terbaik pun akan hancur jika pemimpin perusahaan tersebut gagal dalam mengelola perusahaan tersebut.

Jika sebuah perusahaan dipimpin oleh seorang yang memiliki dedikasi tinggi untuk apa yang dipimpin, maka ia dapat membawa perusahaannya melewati masa sulit salah satunya pandemi ini yang telah membuat beberapa perusahaan berujung gulung tikar karena tidak mampu bertahan.

Terakhir, Tata Kelola Perusahaan.

Tata kelola perusahaan menggambarkan kebijakan yang berlaku dalam suatu organisasi yang menunjukkan hubungan dan tanggung jawab antara manajemen, direktur, dan pemangku kepentingan. Jika kalian ingin berinvestasi pada sebuah perusahaan, kalian juga harus melihat bagaimana komunikasi yang dilakukan pihak perusahaan dengan pemegang saham. Apakah komunikasi yang mereka lakukan sudah transparan jelas dan dapat dimengerti. Hal ini juga bisa menjadi salah satu menjadi kriteria yang dapat dipertimbangkan dalam memilih saham yang akan dikoleksi.

Dalam catatan di Stockbit om Bennic menuliskan sebagai berikut

Dalam webinar kita minggu lalu ada satu pertanyaan sangat bagus yang belum sempat saya jawab, intinya kurang lebih:

1. Bagaimana cara menilai GCG suatu perusahaan.
2. Bagaimana cara menilai kualitas suatu perusahaan.

Pertanyaan ini sangat baik sekali, karena saham yang bisa naik ribuan persen pastinya memiliki GCG dan Manajemen yang bagus. Kenapa?

Karena, investasi di saham artinya kamu berinvestasi kedalam sebuah BISNIS yang dikelola oleh MANUSIA.
Manusia ini adalah karyawan perusahaan mulai dari level satpam penjaga pabrik sampai level direksi di kantor pusat. Merekalah yang BERTANGGUNG JAWAB untuk mengoperasikan UANG kamu.

Artinya, Faktor Manusia ini akan menentukan masa depan investasi kamu.

Jadi buat saya, ilmu saham adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, dan ini jauh lebih penting daripada membaca lembaran bungkus kacang yang namanya Laporan Keuangan.

Saya sendiri mendapatkan ilmu untuk mengukur kualitas Manajemen Perusahaan (Manusia) 15 tahun lalu.

Saat itu saya masih berkuliah di sebuah Universitas Swasta di Kemanggisan, dan untuk menghemat biaya hidup saya harus bisa bertahan dengan uang makan maksimal Rp. 10,000 per harinya. Ini Artinya, Indomie ICBP menjadi sahabat dekat saya.

Terkadang, bila ada rejeki lebih saya bisa naik level dari yang biasanya hanya bisa makan Indomie doang, jadi bisa makan INTERNET alias Indomie + Telor + Kornet. Wah, Rasanya sudah senang sekali.

Sampai suatu saat saya merasa bosan tiap hari kok makan tepung terigu? Lantas, saya memutuskan untuk mencari uang tambahan dengan menjadi supir truk untuk sebuah perusahaan percetakan buku.

Disana saya ditempatkan di wilayah Cabang Bekasi dengan jobdesc mengirimkan buku buku ke Sekolah Sekolah dan Toko Buku yang ada di wilayah Bekasi.

Walau namanya supir truk, tapi faktanya kita juga harus mengangkat Tumpukan Kardus berisi buku itu dari gudang ke mobil, dan dari mobil ke dalam Toko Pembeli.

Bayangkan bila sekolah nya adalah sebuah gedung 3 lantai, dan satu mobil bisa memuat 15 Kardus Buku dan satu kardus buku biasanya beratnya 15 kg lebih. Betapa menyenangkan bukan?

Namun, Kesempatan itu mengajarkan saya banyak hal tentang Manajemen Perusahaan, karena saya banyak menghabiskan waktu bersama dengan Kepala Cabang, Sales Lapangan, dan Supir Truk yang lain.

Saya juga cukup beruntung karena Kepala Cabang seringkali memanfaatkan saya untuk kepentingan pribadi nya, seperti mengambil laptopnya yang tertinggal dirumah, mengantarkan istrinya ke bandara, menjemput anaknya sekolah, dll. Padahal saya ini seharusnya menjadi asset perusahaan, bukan asset pribadi dia. Mobil kantor juga seharusnya menjadi fasilitas perusahaan, bukan untuk kepentingan pribadi.

Disitu saya belajar ABUSE OF POWER.

Kenapa saya bilang beruntung, karena saya jadi dapat waktu untuk mengobrol tentang perjalanan Karir Kepala Cabang ini mulai dari bertaruh nyawa berjualan buku menggunakan motor Honda Astrea dengan 6 Koli Buku di motornya, hingga sekarang menjadi Kepala Cabang dengan segala fasilitas nya.

Saya juga melihat bagaimana di Level bawah, Team Sales cabang ini juga sangat kompak, contoh nyata ketika kita sedang ngobrol di gudang bersama anak Sales dan tiba-tiba ada kopi tumpah di lantai, maka semua Sales langsung loncat mengambil tisu, koran, kain lap atau apapun yang bisa digunakan TANPA DIPERINTAH.

Ternyata semuanya punya sense of emergency yang sama, bahwa air adalah musuh utama kertas. Tidak peduli level kamu Sales Junior atau Sales Manager semuanya kompak membereskan masalah sekecil itu tanpa manja memanggil Office Boy.

Disini Bisa kamu bayangkan, bagaimana Team ini akan bekerja menyelesaikan masalah besar. Karena mustahil kamu bisa menyelesaikan masalah BESAR kalau masalah KECIL saja kamu tidak SETIA.

Disini saya belajar pentingnya BUDAYA PERUSAHAAN.

Terbukti, setelah 15 tahun berlalu. Di tahun 2021, perusahaan ini telah menjelma menjadi perusahaan penerbitan terbesar di Indonesia dengan Assets Triliunan. Tumbuh lebih dari 26x lipat sejak saya berhenti menjadi supir disana.

Siapa mengira pengalaman saya disana memberikan EDGE yang sangat unik sehingga saya dapat mengukur kualitas Manajemen Perusahaan dan belajar tentang sistem operasi Logistics di Indonesia.

Siapa sangka, ternyata ini adalah Pendekatan analisa manajemen di dunia investasi yang dinamakan quantitative Investing (Menurut saya ada kekeliruan mungkin maksudnya adalah qualitative), dan salah satu buku yang paling baik untuk menilai kinerja Organisasi Perusahaan namanya The Fifth Discipline.

Buku ini diberikan sebagai hadiah Tahun Baru bagi saya di tahun 2004, dan ilmu yang diajarkan masih sangat relevan bila kamu ingin belajar Psikologi Manusia dan Organisasi Perusahaan.

I = Investigasi

Merupakan metode yang terakhir dan paling sulit menurut om Muhammad Fuad Ramadani

Karena kita harus cek kondisi sebuah perusahaan yang biasanya tidak semua orang bisa mendapatkan data dari sebuah investigasi suatu emiten karena alasan privacy rahasia perusahaan..

Padahal sejatinya perusahaan yang sudah TBK, harusnya wajib memberikan informasi sejelas-jelasnya ke para Investornya supaya tidak ada Udang diBalik Bakwan..

Kemudian, Data yang perlu kita cek dalam investigasi dari suatu saham adalah..

*Bagaimana emiten menjalankan bisnisnya? apakah sudah sesuai dengan prosedur atau aturan pemerintah..?

*Bagiamana Komisaris & Direksinya apakah Hidup hedon atau Berjuang untuk investor?

*Bagiamana Karyawannya apakah senang bekerja disitu atau gajinya suka telat atau lingkungan pekerjaan Toxic..?

*Bagiamana Kantornya apakah ada alamatnya atau cuma alamat palsu..?

*Bagaimana websitenya apakah memudahkan investor membaca visi misinya dan target2 perusahaannya atau isi websitenya tidak jelas bahkan tidak di rank oleh Google..?

*Bagaimana Comdev nya ? apakah bisnis yang dijalankan berpengaruh positif atau negatif di masyarakat sekitarnya..

Hal tersebut harus di teliti lebih dalam yang mana perlu melakukan research lebih dalam lagi dari sebuah emiten yang mau di investasikan..

Dari ke empat metode yang saya tangkap dari om benix dimana, hasil dari metode tersebut adalah kita bisa membuat sebuah sekenario saham yang dimana kita bisa tau..

Kapan harus beli saham tersebut..

Kapan harus jual saham tersebut..

Dan tau kapan harus Cutloss di saham tersebut..

Dimana kita menemukan sekenario saham yang harus kita jalankan dalam sebuah perjalan investasi jangka panjang 1-5 tahun kedepan..

Berikut contoh investigative ala om Bennic saat membedah saham CMRY

Itulah rangkuman dari opini saya (penulis), materi ppt dari om Bennix dan tulisan om Muhammad Fuad Ramadani. Jika ada kesalahan mohon koreksinya agar artikel ini semakin lengkap dan bermanfaat.

Artikel ini akan terus diupdate ketika ada materi yang baru.

(Visited 5,021 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Artikel Lainnya