Langkah ANJT Untuk Anak Usaha Yang Rugi & Pabrik Komposnya
Salah satu asyiknya mmebaca PUBEX adalah adanya diskusi dari teman-teman investor atau media dengan manajemen.
Di laporan pubex ini biasanya keluar hal-hal yang tidak ada secara langsung di LK bahkan memang tidak ada.
Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh ANJT ini, dimana lini bisnis ANJT bukan hanya sawit tetapi ada edamame, sagu dan energi.
Ada hal cukup menarik dimana di laporan public expose ada yang bertanya seperti berikut ini
Segmen usaha Perseroan selain perkebunan kelapa sawit menghasilkan kerugian. Bagaimana rencana Perseroan untuk membuat segmen usaha tersebut mendapatkan keuntungan/laba?
Untuk segmen usaha sayuran, melalui PT Gading Mas Indonesia Teguh (“GNIT”I, Perseroan menargetkan untuk dapat mencapai Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) positif pada akhir tahun 2024 atau 2025 dan selanjutnya baru menghasilkan keuntungan bersih. Untuk mencapai hal tersebut, GMIT perlu melakukan pengembangan luasan area tertanam serta benih secara internal maupun dengan pembelian benih dari pihak ketiga lain yang telah terbukti.
Untuk segmen usaha sagu, melalui anak perusahaan PT ANJ Agri Papua (“ANJAP”), Perseroan terus melakukan kajian setiap triwulanan terkait progres dari segmen usaha ini. Perseroan melakukan kajian secara kritis dan hati-hati untuk segmen usaha ini dengan tetap mengupayakan untuk melakukan peningkatan produksi.
Namun, jika kemajuan pada segmen usaha sagu tidak menjanjikan di masa mendatang maka kami akan mengambil keputusan terhadap kelanjutan segmen usaha ini. Selama kuartal pertama 2023, kami telah berhasil melakukan peningkatan produksi yang signifikan. Rata-rata tual yang diolah meningkat dari 70 tual per hari menjadi 135 tual per hari
Bagaimana prospek lini usaha energi terbarukan Perseroan? Bagaimana cara peningkatan penjualan dari lini usaha ini?
Untuk lini usaha energi terbarukan, saat ini anak perusahaan Perseroan, PT Austindo Aufwind New Energy, masih melakukan penjualan listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) di wilayah Belitung Timur. Untuk perkebunan lainnya, Perseroan memanfaatkan limbah cangkang dan fiber yang digunakan sebagai sumber energi atau bahan bakar untuk kebutuhan internal seperti bahan bakar boiler.
Rencana pembangunan proyek energi terbarukan akan ditujukan untuk mengurangi biaya dan ketergantungan pada bahan bakar minyak (solar) sehingga dapat memaksimalkan profitabilitas Perseroan
Dan ada satu pertanyaan lagi yang menurut saya juga bagus dan bisa menjadi penguat kinerja ANJT untuk melakukan efisiensi
Perseroan mempunyai inisiatif untuk membangun pabrik kompos. Bagaimana pengaruh inisiatif ini terhadap kebutuhan pupuk? Berapakah persentase potensi penghematan terhadap Beban Pokok Pendapatan?
Pabrik kompos yang beroperasi saat ini memiliki dampak penurunan atas biaya pembelian pupuk sekitar sebesar 30%. Selain itu, dengan adanya pengomposan maka hasil produksi TBS Perseroan dapat meningkat sekitar 20% sampai 25%.
Saat ini, Perseroan memiliki dua pabrik kompos yang telah berproduksi. Perseroan akan menyelesaikan pembangunan pabrik kompos baru di Kalimantan Barat yang kami harapkan akan segera menghasilkan produk kompos pada semester kedua tahun 2023.
Pada wilayah Sumatera Utara, kami akan membangun satu pabrik kompos yang direncanakan akan dimulai pada kuartal keempat 2023 dan selesai pada tahun 2024. Untuk wilayah operasi di Papua, kami menunggu ketersediaan dan kecukupan pasokan janjang buah kosong sebelum melakukan pembangunan pabrik kompos.