Akankah PTBA = TOTL? Simak Persamaan Dan Perbedaannya
Tanggal 15 Juni 2023 kemaren PTBA resmi membagikan dividen full 100% dari laba bersihnya atau per lembar mendapat Rp 1090.
Dengan harga penutupan Rp 3630 maka dividen yieldnya 30.2%.
Harga Rp 3630 dan dividen Rp 1090 terdengar hampir sama dengan kondisi dimana TOTL membagikan dividen.
Saat itu harga TOTL di kisaran Rp 338 dan dividen Rp 100.
Cerita selanjutnya adalah TOTL terbang dengan harga tertinggi di kisaran Rp 478 dan harga cumdate di kisaran Rp 420.
Setelah itu harganya ambyar dengan diiris-iris ARB 7% dan berhenti di harga kisaran Rp 310an. Atau sebagian orang mengatakan penurunan LEBIH BANYAK dibanding dividen yang didapat.
Dan per tanggal 15 Juni 2023 harga TOTL berada di kisaran Rp 334.
Saya menuliskan lengkap tentang TOTL di artikel ini TOTL : Beli Enggak, Beli Enggak
Bagaimana dengan PTBA?
Harga pengumuman Rp 3630 dan dividen Rp 1090.
Jika mengacu dengan TOTL bisa saja harganya akan tembus ke paling tidak Rp 4800an atau masih mendapat div yield 22%. Dan jika akhirnya cumdate berada di kisaran Rp 4200 maka div yield masih 25.9%.
Nah pertanyaannya apakah PTBA akan diiris-iris? atau bahkan cukup 2x ARB sudah tembus 30% atau paling tidak kembali di harga Rp 3500an?
Skenario sederhananya memang seperti itu.
Namun tentu saja banyak yang berbeda antara TOTL dengan PTBA ini
1. TOTL membagi dividen besar dibantu dengan laba ditahan, PTBA cukup laba bersih tahun 2022.
2. Harga nominal TOTL dirange 300 perak artinya modal Rp 1juta bisa berpartisipasi menaik turunkan harga TOTL. PTBA range harganya Rp 3500an atau dengan uang 1juta hanya mendapat 2lot saja
3. Jumlah lembar saham TOTL yang beredar di masyarakat hanya Rp 1.1 miliar. Dan PTBA sebanyak 3.8 miliar.
Dan jika melihat data di Stockbit saham TOTL dijual oleh asing dan dibeli oleh lokal sehingga kepemilikan asing awalnya 9% turun berada di kisaran 5%. Sedangkan PTBA masih stagnan dengan kepemilikan asing di kisaran 11%
4. Masa depan TOTL tentu tidak semanis masa depan PTBA dengan coal yang masih berada di harga kisaran $140/ton.
Namun yang perlu diperhatikan untuk PTBA adalah laba tahun 2022 ini menggunakan harga acuan batubara di atas $300/ton.
Jadi masa depan TOTL tidak semanis PTBA tapi lebih terprediksi sedangkan PTBA karena merupakan saham komoditas kemungkinan besar labanya akan turun jika dbanding 2022.
5. Efek dari poin no 4 tentu saja TOTL akan kembali membagi dividen seperti pada umumnya di tahun-tahun sebelumnya di kisaran Rp 25an apalagi dividen tahun 2023 ini dibantu laba ditahan.
Bagaimana dengan PTBA? Besar kemungkinan tetap di atas 10% div yieldnya namun tidak akan lebih banyak dibanding tahun ini atau tahun kemaren yang membagi dividen Rp 600an.
Berikut besaran dividen PTBA dari tahun 2017
6. TOTL merupakan perusahaan swasta yang tidak ada intervensi seperti layaknya PTBA yang tentu saja harus mendahulukan kepentingan negara. Walopun begitu disisi lain justru karena mendahulukan kepentingan bangsa ini mau tidak mau PTBA membagi dividen full 100%…Apa kabar PLTU? #eh…
Trus kesimpulannya apa donk, beli PTBA boleh enggak?
1. Kalo mau copet silahkan,
2. Kalo mau membeli dan mempunyai 2 kemungkinan yaitu PASTI dapat uang 30% dari modal dan siap FLOATING LOSS sebanyak 30% juga tidak apa-apa.
Yang pasti ketika FLOATING LOSS uangnya akan berhenti.
Nanti ketika dividen cair dan digunakan untuk avg down mengingat harga batubara yang masih menguntungkan juga bisa. Apalagi memang rata-rata dividen yield PTBA di kisaran 10%
3. Nonton aja juga boleh..Kalo saya nonton saja kayaknya…hahaha
Semua boleh dicoba asal tau risk dan rewardnya…