Days Payable Outstanding (DPO) : Pengertian, Peran, Rumus & Contoh Menghitung Dari LK Emiten
Sebagai investor, ada banyak metrik dan indikator yang perlu dipahami dan dipertimbangkan saat mengevaluasi perusahaan untuk investasi. Salah satu metrik penting yang sering kali diabaikan adalah Days Payable Outstanding (DPO).
Berikut ini merupakan rangkuman materi tentang Days Payable Outstanding
Pengertian Days Payable Outstanding (DPO)
Days Payable Outstanding (DPO) adalah sebuah metode yang digunakan agar dapat melakukan estimasi berapa waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam melunasi utangnya. Dengan DPO ini kita bisa mengetahui rata-rata berapa hari perusahaan membiarkan tagihannya tertunda sebelum membayarnya dengan cara membandingkan harga pokok, utang usaha, dan juga sisa hari sebelum tiba waktu jatuh tempo pembayaran tagihan. Dengan adanya angka DPO, maka akan diketahui kesanggupan suatu perusahaan dalam mengelola semua utangnya.
Peran Days Payable Outstanding (DPO)
DPO adalah indikator penting bagi investor karena memberikan wawasan tentang bagaimana perusahaan mengelola arus kasnya. Perusahaan dengan DPO yang lebih tinggi mungkin dapat menunda pembayaran kepada pemasok untuk mempertahankan kas, yang bisa menunjukkan efisiensi manajemen kas yang baik. Namun, DPO yang terlalu tinggi mungkin juga mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau potensial menghadapi masalah dalam hubungannya dengan pemasok.
Namun tentu saja nilai DPO ini harus dibandingkan dengan emiten yang mempunyai bisnis yang mirip.
Misalnya, DPO yang tinggi di perusahaan A akan membuat kreditur menilai bahwa perusahaan A adalah klien yang buruk yang bisa jadi melanggar berbagai aturan kredit.
Memang hingga kini belum ada indikator pasti tentang skala DPO yang sehat dalam suatu perusahaan. Setiap perusahaan tentu memiliki nilai DPO masing-masing yang mana tergantung pula pada berbagai faktor penentunya. Biasanya, semakin besar nama dan skala dalam suatu perusahan, maka akan semakin tinggi pula posisi tawarannya, sehingga suatu perusahaan bisa menentukan DPO yang terbaik.
Paling mudahnya membandingkan DPO perusahaan tersebut dalam rentang waktu 5 tahun dan dibandingkan dengan perusahaan sejenis.
Faktor Penentu Days Payable Outstanding (DPO)
Setidaknya ada 3 faktor penentu yang bisa mempengaruhi tinggi-rendahnya DPO dalam perusahaan, diantaranya:
1. Jenis industri yang dijalani perusahaan.
2. Posisi kompetitif suatu perusahaan. Perusahaan yang mempunyai kemampuan dalam melakukan negosiasi dengan pemasok untuk berbagai hal agar dapat menguntungkan mereka ketika melakukan pembelian, memungkinkan perusahaan tersebut dapat menjadi pemimpin pasar.
3. Apabila dalam pasar ada banyak pemasok dengan minim diferensiasi, maka mereka harus memiliki kemampuan untuk menawarkan jangka waktu yang lebih lama agar memperoleh klien yang mau diajak kerja sama.
Cara Menghitung Days Payable Outstanding (DPO)
Formula untuk menghitung DPO adalah:
DPO = (Akun Hutang / COGS) * Periode
Dimana:
– Akun Hutang adalah jumlah total hutang yang belum dibayar oleh perusahaan kepada pemasoknya.
– COGS (Cost of Goods Sold) adalah biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau layanan yang dijual oleh perusahaan.
– Periode adalah jumlah hari dalam periode yang sedang dianalisis.
Contoh Perhitungan Days Payable Outstanding (DPO)
Contoh berikut menggunakan emiten SPMA
Misalkan, perusahaan SPMA di Q1 2023 memiliki akun hutang usaha sebesar Rp. 118.417.060.630 dan COGS sebesar Rp 561.928.464.064 selama periode 90 hari (1 kuartal).
Mari kita hitung DPO:
DPO = (118.417.060.630 / 561.928.464.064) * 90 = 18.9 hari
Ini berarti bahwa rata-rata perusahaan membutuhkan waktu sekitar 19 hari untuk membayar hutangnya.
Dalam prakteknya, investor harus membandingkan DPO suatu perusahaan dengan rata-rata industri dan pesaing utamanya untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang posisinya. Ingatlah bahwa nilai DPO yang “baik” atau “buruk” sangat tergantung pada konteks industri dan bisnis perusahaan.
Dengan memahami dan menerapkan konsep DPO, investor dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana perusahaan mengelola arus kasnya dan membayar hutangnya, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keputusan investasi.
Sumber :
2. https://www.online-pajak.com/