Yuk Hitung Harga Wajar Saham Pake Rumus Dividend Discount Model

Yuk Hitung Harga Wajar Saham Pake Rumus Dividend Discount Model

Dividen merupakan salah satu alasan mengapa orang berinvestasi di dunia saham selain tentu saja capital gainnya.

Bagi sebagian orang dividen merupakan bukti bahwa perusahaan tersebut memperhatikan para investornya dan memang faktanya seperti itu.

Jika emiten menghasilkan laba bersih tinggi tapi ternyata tidak membagikan dividen ditakutkan laba tersebut hanyalah di atas kertas saja.

Tetapi teman-teman juga wajib memperhatikan dividen trap yang ada. Baca aja DISINI terkait dividen trap yang wajib diketahui

Di artikel kali ini saya tidak akan membahas tentang dividen atau dividen trap lagi, tetapi justru akan membahas bagaimana caranya mencari harga wajar saham menggunakan dividen atau yang lebih populer disebut Dividen Discount Model (DDM).

Untuk cara menghitung harga wajar saham dengan rumus lain bisa dibaca disini ya Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menggunakan Beberapa Rumus Populer

Artikel ini merupakan rangkuman dari berbagai sumber. Sumber bisa dilihat di akhir artikel

Dividen Discount Model merupakan adalah perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa nilai saham sama dengan present value dari semua dividen yang diharapkan di terima di masa yang akan datang. Pada metode ini diasumsikan bahwa kinerja keuangan (laba bersih) perusahaan (emiten) cenderung stabil (konstan) dan besaran dividen yang dibagikan jumlahnya tetap.

Dividen Discount Model ini ada 2 yaitu

1. Dividen Discounted Model Pertumbuhan Nol, dividen yang dibayarkan diasumsikan “selalu sama” atau tidak mengalami pertumbuhan sepanjang waktu (Tandelilin, 2010).

Rumusnya HW : D/R

Harga wajar (HW) adalah rasio dari dividen (D) dibagi dengan asumsi tingkat imbal hasil per tahun yang diinginkan (R).

Contoh menggunakan saham CEKA yang dividennya dalam 3 tahun terakhir relatif sama yaitu Rp 100 dengan target kenaikan atau imbal hasil 20% per tahun, maka harga wajar CEKA sebesar

HW = 100/0.20

HW = Rp 500

Berdasar harga penutupan tanggal 06/06/2022 harga CEKA sebesar Rp 2480 artinya CEKA sudah overvalue.

Oleh karena itu harga saham CEKA yang akan kita beli, tidak boleh lebih dari Rp 500 per lembar.

Namun model DDM Pertumbuhan Nol ini memiliki kelemahan, karena dalam kenyataannya hampir tidak ada perusahaan yang statis (tidak bertumbuh).

2. Dividen Discounted Model Pertumbuhan Konstan (gordon) atau Constant Growth DDM atau biasa disebut Gordon Model sesuai nama penemunya Myron Gordon yaitu penentuan nilai saham jika dividen yang akan dibayarkan mengalami “pertumbuhan secara konstan” selama waktu tak terbatas (Tandelilin, 2010).

Rumusnya : HW : D/(R-G)

Harga wajar (HW) adalah rasio dari dividen (D) dibagi dengan asumsi tingkat imbal hasil per tahun yang diinginkan (R) yang dikurangi dengan tingkat pertumbuhan dividen (G).

Berikut dividen yang diberikan oleh ABCD selama 5 tahun terakhir dengan kenaikan rata-rata 5%

Asumsi tingkat imbal hasil per tahun yang diinginkan adalah sebesar 10%, maka harga wajar saham ABCD adalah :

H = harga wajar

D = jumlah dividen

R = imbal hasil yang diinginkan

G = rata-rata pertumbuhan dividen

HW : D/(R-G)

= Rp121,54 / (0,10-0,05)

= Rp 2430,8

Sekarang kita mencoba lagi menggunakan saham BBRI dengan kondisi seperti ini

Harga saat ini : Rp 4430

D = 174

R = 25%

G = rata-rata pertumbuhan dividen sebesar = 21.1 (Saya menggunakan AAGR dengan angka 132, 168, 98, 174)

HW : D/(R-G)

= 174 / (0,25-0,21)

= 4350

Artinya BBRI menggunakan metode dividen discount model di harga Rp 4430 termasuk fairvalue karena harga wajarnya Rp 4350.

3. Dividen Discounted Model Pertumbuhan Tidak Konstan, model ini menggunakan asumsi bahwa terkadang perusahaan mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi diatas rata – rata pasar, tetapi terkadang mengalami pelemahan. Maka, penentuan nilai saham ini digunakan jika dividen yang akan dibayarkan mengalami pertumbuhan secara tidak konstan (Tandelilin, 2010).

Untuk contoh no 3 saya mohon maaf karena belum menemukan.

Sumber :

(Visited 793 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Artikel Lainnya