Memahami Return on Equity (ROE) Bagian 1
Banyak investor yang menjadikan ROE atau Return on Equity sebagai salah satu indikator untuk memilih suatu saham.
Semakin tinggi nilai ROEnya maka semakin baik.
Bahkan ada menjadikan ROE sebagai salah satu indikator pembanding untuk PBV. Contohnya adalah
1. Jika ROEnya 10%, maka PBV wajarnya 1
2. Jika ROEnya 20% maka PBV wajarnya 2
3. Jika ROEnya 30% maka PBV wajarnya 3
Nah sebenarnya apa itu ROE, darimana perhitungan ROE ini, dan apa manfaat ROE ini?
Saya akan merangkum dan menjelaskan agar teman-teman bisa memahami alur cerita dari Laporan Keuangan menjadi rasio ROE
A. Pengertian ROE (Return on Equity)
Dalam bisnis dan ekonomi, pengertian ROE adalah metriks guna membandingkan jumlah pendapatan bersih (net income) perusahaan setelah dikurangi pajak (earnings after tax) dan jumlah total modal investor/pemilik di dalamnya. Sementara itu di dunia saham, pengertian ROE adalah jumlah pendapatan bisnis bersih per dana investor yang masuk.
ROE berfungsi sebagai rasio profitabilitas yang memberi pandangan ke investor mengenai seberapa efektif dan efisien perusahaan menggunakan modal dari para investor (ekuitas).
B. Manfaat Penggunaan ROE
Setelah membahas apa itu ROE, kali ini kita akan membahas betapa besar pengaruh penggunaan ROE, terutama bagi investor. Lebih detail tentang manfaat ROE adalah sebagai berikut:
1. Menunjukkan Tingkat Profitabilitas Perusahaan
Bagi investor, ROE adalah metriks paling mudah untuk mengetahui seberapa tinggi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan adanya return on equity, investor bisa mengambil kesimpulan tentang profitabilitas saham dengan mudah dan cepat.
2. Menjadi Dasar Estimasi Keuntungan Bisnis di Masa Mendatang
Faktanya, ROE adalah salah satu tolok ukur paling efektif untuk memprediksi prospek bisnis ke depannya. Jika saat ini perusahaan terbukti mampu menghasilkan ROE minimal 10% atau lebih, maka di masa depan ada kemungkinan tingkat return on equity tersebut juga akan meningkat.
3. Menggambarkan Perkembangan Perusahaan dari Tahun ke Tahun
ROE perusahaan idealnya stabil atau terus berkembang dari tahun ke tahun. Dengan melihat tren ROE suatu usaha, investor bisa menilai bagaimana profil bisnis di masa lalu dan melihat apakah perusahaan terus bertumbuh atau justru stagnan.
4. Menjadi Indikator Pembanding dengan Perusahaan Kompetitor
Sebelum mengambil keputusan investasi, biasanya investor melakukan perbandingan antara banyak perusahaan sekaligus yang bisnisnya sama ya.
5. Menunjukkan Kredibilitas Perusahaan dalam Mengelola Dana
ROE adalah salah satu faktor utama yang menunjukkan kredibilitas bisnis dalam mengelola modalnya. Kecilnya tingkat return on equity adalah salah satu pertanda perusahaan tersebut tidak mampu menghasilkan profit sesuai harapan, meski sudah diberi suntikan dana oleh investor.
C. Faktor yang Mempengaruhi ROE
Selain modal, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi ROE, di antaranya:
1. Rasio Aktivitas Perusahaan
Faktor pertama yang dapat mempengaruhi ROE adalah seberapa besar skala aktivitas dilakukan perusahaan. Apabila bisnis tersebut sedang fokus melakukan ekspansi cabang, misalnya. Wajar jika ROE-nya kecil karena ekspansi butuh dana besar dan cabang baru tidak akan langsung bisa menghasilkan profit.
2. Rasio Utang
Faktor berikutnya yang berpengaruh besar pada return on equity adalah rasio utang terhadap laba. Semakin besar utang perusahaan, biasanya nilai ROE-nya juga makin kecil.
3. Rasio Likuiditas
Selain menerima utang, perusahaan juga memberikan piutang kepada beberapa pihak lain. Apabila likuiditas bisnis tidak lancar, maka nilai ROE akan terpengaruh juga. Sebab meski sudah jadi hak milik usaha, piutang belum bisa dikategorikan sebagai laba.
D. Rumus ROE
Return on Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba bersih (net income) dengan ekuitas pemegang saham (shareholders’ equity). Bisa dibilang rumus ROE tersebut menyediakan informasi seberapa tinggi tingkat pengembalian yang diterima investor atas modal yang diinvestasikan.

E. Contoh Penghitungan ROE
Sekarang kita masuk ke contoh saham yaitu SIDO menggunakan Laporan Keuangan Full Year Tahun 2021.
Laba bersih 1.260.898
Ekuitas : 3.471.185
Rumus ROE = Laba bersih setelah pajak / ekuitas x 100%
Rumus ROE = 1.260.898 / 3.471.185 x100
Rumus ROE = 36.32%.
Gampang kan?
Nah sekarang ada 2 pertanyaan
1. Kenapa ada perusahaan yang ROEnya minus?
2. Kenapa ada perusahaan yang ROEnya di atas 100%
Jawaban pertanyaan di atas akan ada di artikel selanjutnya ya..
Sumber :