Lo Kheng Hong : Berinvestasi Dengan Sabar, Sederhana Dan Apa Yang (Tidak) Perlu Kita Ikuti

Lo Kheng Hong : Berinvestasi Dengan Sabar, Sederhana Dan Apa Yang (Tidak) Perlu Kita Ikuti

Hampir semua orang yang masuk ke bursa saham Indonesia akan mengetahui sosok  legenda hidup investor saham ini.

Bagaimana tidak, keberhasilan beliau yang cuan hingga 6000% dari saham UNTR di saat krisis melanda telah menjadi bukti dari pemahaman dan kesabaran beliau dalam berinvestasi saham.

Dengan prinsip RTI (Reading, Thingking, Investing) beliau tetap berhasil mendapat cuan dari investasi saham yang dipilihnya di era saat ini.

Berbagai pelajaran yang beliau sampaikan akan benar-benar diperhatikan oleh para investor, media dan para “hater”.

Sepak terjang beliau dalam memilih saham menjadi semacam pelajaran yang perlu kita telaah lebih jauh sehingga muncul sebuah kesimpulan “apakah kita harus mengikuti cara beliau berinvestasi atau cukup dengan membeli emiten yang sama dengan beliau?

Beliau adalah Pak Lo Kheng Hong.

Seorang investor yang menggunakan fundamental perusahaan sebagai acuan utama dipadu dengan value investing untuk mengeksekusi pembelian dan penjualan sahamnya serta ilmu sederhana yang “susah dipraktekan” oleh para newbie di dunia saham.

Saat beliau menjadi narasumber dalam seminar, beliau mengatakan beberapa hal yang membuat para pengikut dan hater saling berdebat.

Salah satu yang dikatakan oleh beliau adalah

“”Belilah saham yang PBVnya di bawah 1”

Nah pertanyaan yang selalu muncul dari para investor ritel adalah :

  1. Apakah semudah itu mencari saham yaitu saham yang PBVnya di bawah 1?
  2. Apakah kita harus mengikuti stockpick Pak Lo Kheng Hong agar sukses di bursa saham?
  3. Apakah kita sebaiknya mengikuti investasi ala pak Lo Kheng Hong yang sabar dan membutuhkan waktu yang lama?

Saya akan mencoba menjabarkan ketiga pertanyaan di atas agar teman-teman bisa memahami konsep dari investasi pak Lo Kheng Hong.

Kalo teman-teman ingin membaca artikel tentang saham apa saja yang pernah dibeli oleh Pak Lo bisa baca disini

1. Apakah semudah itu mencari saham yaitu saham yang PBVnya di bawah 1?

Pak LKH dalam setiap seminarnya selalu mengatakan bahwa pilihlah saham yang murah dan PBVnya di bawah 1 dan kalo bisa dibawah 0.5.

Semudah itukah? Menurut saya iya semudah itu.

Berarti tinggal lihat PBV di aplikasi RTI atau screening saham yang PBVnya di bawah 1 dan beres? Iya. Gampang kan.

Tapi kalian WAJIB terus membaca artikel ini agar pemahamannya komprehensif.

Mari kita lihat dulu apakah PBV itu?

PBV merupakan kependekan dari Price to Book Value yaitu rasio yang membandingkan harga dengan book valuenya.

PBV ini terdiri dari 2 komponen utama yaitu price (harga saat ini) dan book value.

Untuk price tentu saja tidak perlu dijelaskan ya.

Saya akan menjelaskan tentang book value.

Book value/ nilai buku dalam konteks analisis fundamental saham adalah selisih antara jumlah aset perusahaan dikurangi dengan berbagai liabilitas/utangnya.

Ada 2 komponen lagi yaitu aset dan hutang.

Aset ini ada 2 yaitu aset lancar dan aset tidak lancar.

Untuk hutang juga ada 2 yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.

Kita mulai dari aset.

Aset yang masuk ke dalam laporan keuangan adalah aset lancar dan aset tidak lancar.

Aset lancar (current assets) adalah uang tunai dan aset lain yang dapat diharapkan perusahaan untuk dikonversi menjadi uang tunai, dijual, atau digunakan dalam satu tahun atau siklus operasi normal.

Aset perusahaan akan dianggap sebagai aset lancar jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  • Perusahaan mengharapkan akan menggunakan atau menjual aset lancar dalam siklus operasi normal.
  • Perusahaan memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan.
  • Perusahaan mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan.
  • Kas atau setara kas kecuali aset tersebut dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan kewajiban (liabilities) sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

Aset lancar terbagi menjadi 5 jenis :

1. Kas dan setara kas

Kas adalah uang tunai yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan sehingga dalam pencatatannya, akan ditempatkan paling atas. Hal-hal yang termasuk dalam kas adalah uang kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank.

Setara kas (cash equivalents) adalah uang yang perusahaan investasikan ke instrumen keuangan jangka pendek yang menghasilkan bunga seperti instrumen pasar uang. Instrumen-instrumen ini sangat likuid, memiliki risiko harga minimal, dan dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai kurang dari 90 hari.

Kas dan setara kas ini dijabarkan secara detail dalam akun Laporan Kas.

Di dalam Laporan Kas ini ada 3 kegiatan yaitu Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan.

Kalian sebaiknya WAJIB memahami Laporan Kas ini agar memahami

  • darimana angka kas dan setara kas
  • darimana pendapatan perusahaan (operasional atau bukan)

7 Bagian Laporan Keuangan Yang WAJIB Diperhatikan Oleh Investor PEMULA

2. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek ini meliputi surat-surat berharga, kepemilikan saham atau obligasi yang bersifat sementara dan dapat dijual sewaktu-waktu.

Ada beberapa syarat untuk surat berharga dianggap sebagai penyertaan sementara, di antaranya:

  • Mempunyai pasaran dan dapat diperjualbelikan dengan segera.
  • Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain.
  • Dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat jika terdapat kebutuhan dana untuk kegiatan umum perusahaan.

3. Account Receivable atau Piutang

Secara umum, account receivable atau piutang adalah tagihan uang perusahaan pada para pelanggan yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun sejak tanggal keluarnya tagihan. Dalam aset lancar, ada tiga jenis piutang yang perlu Anda ketahui:

  • Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain atau debitur karena penjualan barang atau jasa secara kredit.
  • Piutang wesel adalah surat perintah penagihan pada seseorang atau badan untuk membayar sejumlah uang di tanggal yang telah ditentukan sebelumnya.
  • Piutang pendapatan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak namun pembayarannya belum diterima.

4. Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka atau pembayaran diterima di muka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, namun pengeluaran itu belum jadi biaya atau jasa tersebut belum dinikmati oleh perusahaan pada saat pembayaran dilakukan.

5. Persediaan

Persediaan merupakan aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, untuk proses produksi dan/atau dalam perjalanan, serta bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Aset lancar ini bisa dilihat di laporan keuangan seperti contoh di bawah ini (EKAD Lap Tahunan 2020)

Berikutnya adalah aset tidak lancar.

Aset tidak lancar adalah aset yang tidak dapat langsung dicairkan menjadi uang tunai. Biasanya, aset ini membutuhkan waktu yang relatif lama untuk diperdagangkan. Untuk aset tidak lancar tidak dapat diukur dalam satuan nilai mata uang seperti aset lancar.

Aset tidak lancar ada tiga macam. Ketiga macam aset tidak lancar tersebut adalah aset tetap, aset tidak berwujud, dan investasi jangka panjang.

1. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset yang dibeli oleh perusahaan untuk modal menjalankan aktivitas perusahaan. Biasanya, aset ini berwujud, jika diukur dalam satuan nilai mata uang nilainya berubah-ubah seiring berjalannya waktu.

Umumnya, aset tetap akan dijual kembali ketika perusahaan mengalami perubahan yang signifikan seperti semakin berkembang atau semakin menurun bahkan bangkrut. Contoh dari aset tetap adalah gedung, mobil perusahaan, mesin-mesin, tanah, dan sebagainya.

2. Aset Tidak Berwujud

Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak dapat dilihat bentuknya secara fisik, namun dapat dirasakan manfaat yang diberikan olehnya. Dalam praktiknya, aset ini sering disebut hak istimewa yang dimiliki perusahaan agar dapat dirasakan manfaat ekonominya. Berikut beberapa contoh dari aset tidak berwujud:

  • Hak cipta, hak yang diberikan oleh pemerintah akan sebuah karya intelektual yang diciptakan oleh individu ataupun perusahaan.
  • Hak paten, hak yang diberikan pemerintah atas penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat.
  • Hak merek dagang, hak yang diberikan pemerintah terkait penggunaan nama dan lambang usaha.
  • Hak kontrak, hak yang diberikan oleh pihak tertentu kepada pihak lain selama jangka waktu tertentu agar dapat menggunakan asetnya.
  • Franchise, hak yang diperoleh dari kesepakatan antara dua pihak terkait penggunaan nama merek dagang, lambang usaha, dan resep khusus atas suatu produk.
  • Goodwill, nilai-nilai baik perusahaan yang memberikan keistimewaan bagi perusahaan.

3. Investasi Jangka Panjang

Investasi ini bisa berupa aset tetap dan tidak tetap yang disertakan dalam aktivitas ekonomi perusahaan yang bertujuan untuk menambah keuntungan usaha kedepannya contohnya pembelian Surat utang Negara, obligasi, atau pembelian saham perusahaan lain.

Contoh aset tidak lancar di Laporan Keuangan

Apakah hanya dengan mengetahui tentang aset ini saja sudah cukup? Sebenarnya belum.

Contohnya seperti ini kas dan setara kas dengan persentase tertentu bisa menjadi bagus atau tidak karena ada perusahaan yang memang bisa menghasilkan cash banyak tetapi ada perusahaan yang cashnya banyak tetapi karena perusahaan tersebut memang tidak bisa menggunakan cashnya dengan baik.

Persediaan banyak apakah itu bagus atau tidak. Ada perusahaan yang di waktu-waktu tertentu menambah persediaan untuk berjaga-jaga saat menghadapi musim tertentu.

Tetapi ada juga perusahaan yang persediaannya banyak karena memang tidak laku.

Agar lebih memahami secara mendalam kita harus tau seluk beluk bisnis dari perusahaan.

Lanjut ke bagian hutang.

Kalo hutang kalian sudah tau ya.

Dan ini bagian hutang di Lap keuangan

Gimana? Book value sendiri sangat rumit karena menurut saya memang book value itu mencerminkan kondisi atau nilai asli suatu perusahaan.

Sedangkan PBV adalah harga saham dibagi book value. Dengan konsep PBV ini kita bisa melihat pasar memberikan harga untuk suatu perusahaan.

Apakah sudah selesai? Belum.

Ada hal lain yang SANGAT PENTING namun tidak terlalu terlihat yaitu manajemen perusahaan.

Angka-angka di atas bisa berubah atas tindak tanduk dari manajemen. Jika manajemen hebat maka aset bisa terus bertambah dan hutangnya berkurang.

Namun jika manajemennya buruk aset berkurang dan hutang terus bertambah.

Apakah Pak LKH hanya langsung melihat PBV di aplikasi seperti RTI?

Menurut saya tidak karena pernah disuatu berita disebutkan bahwa beliau masuk ke saham BUMI karena cadangan batubara BUMI yang terbanyak di Indonesia.

Namun beliau mendapat pelajaran bahwa GCG suatu perusahaan juga merupakan kunci yang TIDAK BOLEH disepelekan.

2. Apakah kita harus mengikuti stockpick Pak Lo Kheng Hong agar sukses di bursa saham?

Stockpick yang dipilih oleh Pak Lo pasti merupakan stockpick terbaik menurut Pak Lo.

Dan apakah stockpick itu juga cocok kita gunakan? Bisa iya bisa tidak.

Tetapi saran saya berusaha seoptimal mungkin untuk mencari saham yang sesuai dengan profil kita. Kalian bisa mencoba mencari saham yang sesuai dengan 3 tips dari saya disini

Cara Screening Saham Menggunakan Web IPOT GO

5 JURUS SEDERHANA Cara Memilih Saham Menggunakan Analisa Value Investing + Contoh Sahamnya (DIJAMIN BISA)

7 Bagian Laporan Keuangan Yang WAJIB Diperhatikan Oleh Investor PEMULA

Kita coba bedah secara singkat saham Pak Lo yang saat ini masih dipegang beliau dengan kepemilikan yang cukup besar yaitu saham PTRO.

Perhatikan angka-angka yang dilingkaran hijau ya

Last price : Harga saham PTRO tahun 2015 hanya Rp 250 dan saat artikel ini ditulis harganya Rp 2350. Naik berapa % tuh…

Cash : Naik 2x lipat dari tahun 2015

Total Aset, ST dan LT Borrowing, Total Equity : Naik walopun biasa saja

Revenue : Naik hampir 2x lipat

Lumayan jos emiten PTRO ini.

Mau ikut beli saham PTRO seperti punyanya pak Lo?

3. Apakah kita sebaiknya mengikuti investasi ala pak Lo Kheng Hong yang sabar dan membutuhkan waktu yang lama?

Kembali ke poin 1 bahwa apakah cukup dengan melihat pbv perusahaan di bawah 1 atau 0.5 agar kita bisa sukses berinvestasi saham? Menurut saya cukup saja asalkan paham konsep utama dari PBV.

Namun apakah akan sukses seperti Pak Lo? Menurut saya tidak karena ada 2 hal yang PALING PENTING dalam berinvestasi yaitu CERMAT dan SABAR.

Kita harus cermat dan sabar dalam memilih perusahaan yang PBV-nya di bawah 1 karena tidak semua perusahaan berPBV 1 itu bagus. Ada banyak saham PBV di bawah 1 tapi saham yang buruk.

Kita harus sabar menunggu (walopun lama) perusahaan yang harganya masih undervalue itu untuk tumbuh dan harganya mengikuti valuenya.

Jadi contohlah cara Pak Lo berinvestasi dengan bermodal cermat dalam memilih saham dan sabar dalam menunggu sahamnya bertumbuh.

Mungkin itulah tulisan saya tentang cara berinvestasi ala Pak Lo Kheng Hong semoga bermanfaat

Sumber :

1. https://rivankurniawan.com/

2. https://www.online-pajak.com/

3. https://cerdasco.com/

4. https://accurate.id/

(Visited 175 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Artikel Lainnya