Cara Screening Saham Menggunakan Stockbit Pro Untuk Menemukan Wonderfull Company
Cara screening saham menggunakan Stockbit ini sebenarnya sudah lama ingin saya buat, namun baru kali ini akhirnya artikel ini bisa rilis.
Dan di artikel ini saya ingin iseng saja menggunakan beberapa rasio basic yang menurut saya bisa dengan mudah digunakan oleh semua kalangan investor termasuk investor pemula.
Nanti juga saya akan menjelaskan masing-masing kriterianya kenapa memilih rasio-rasio tersebut agar teman-teman bisa mengaplikasikan juga dengan angka-angka yang berbeda.
1. Daftar di web Stockbit.Com ya
2. Masuk ke bagian screening
3. Pilih Create New kemudian isi bagian-bagian berikut
Screen Name : Wonderfull Company
Description : Diisi boleh tidak juga tidak apa-apa (Kami menggunakan Screening Menemukan Wonderfull Company ala Investory ID)
Stock Universe : IHSG (Biar semua saham bisa terscreening)
4. Sekarang masuk ke bagian Screening Rules
Klik Add a Rule kemudian pilih yang Basic Ratio saja ya. Nanti jika teman-teman sudah mahir bisa menggunakan yang ratio vs ratio
Inilah screening yang mungkin bisa teman-teman contek ya. Berikut beberapa penjelasannya
a. Revenue growth 3 year >10
Revenue adalah pendapatan dari perusahaan. Pendapatan merupakan ujung tombak dari perusahaan untuk menghasilkan laba dari bisnis utamanya atau istilahnya adalah topline.
Memang ada ya laba bukan dari bisnis utamanya? Banyak seperti jual aset, keuntungan selisih kurs, penghematan dll.
Kalo revenuenya growth kita berharap laba bersihnya juga akan naik (walopun kadang tidak ya karena berbagai beban yang harus ditanggung)
Kenapa 10%? Angka konservatif saja terhadap pertumbuhan suatu perusahaan.
Misal tahun ini pendapatannya 100 maka diharap tahun depan bisa 110.
Kalo misal mau ditulis 20 atau 30 ya tidak apa-apa tetapi sepertinya sebuah perusahaan akan sulit rata-rata pertumbuhan pendapatannya di atas itu untuk minimal 3 tahun.
b. Gross profit margin annual > 30%
Setelah dari pendapatan maka kita akan mencari sisi laba kotor perusahaan.
Gross profit margin itu laba kotor dibagi pendapatan.
Untuk menghitung laba kotor caranya adalah pendapatan dikurangi beban pokok pendapatan (COGS).
Teman-teman bisa membaca selengkapnya di artikel ini Mengenal Gross Profit Margin, Operating Profit Margin Dan Net Profit Margin
Kenapa gross profit margin itu perlu? Karena dengan menggunakan rasio gross profit margin otomatis sudah menghitung beban pokok pendapatannya atau COGS atau Cost of Goods Sold.
Kalo pendapatan meningkat COGS menurun maka laba kotornya naik (efisiensinya bagus)
Kalo pendapatan tetap COGS menurun maka laba kotor naik sedikit (efisiensinya lumayan)
Kalo pendapatan tetap COGS tetap maka laba stabil
Kalo pendapatan tetap COGS naik maka laba turun sedikit
Kalo pendapatan turun COGS naik maka perlu perhatian khusus. Bisa dicari problemnya di media atau di Pubex atau menunggu LK berikutnya datang.
c. Gross Profit Growth 3 years >15
Pembahasan terkait apa itu gross profit sudah ada di poin no 2 termasuk juga kemungkinan kapan gross profit naik atau turun.
Nah di poin c ini kita juga perlu memantau perkembangan kenaikan gross profit atau laba kotor selama minimal 3 tahun dengan rata-rata kenaikan di atas 15%.
Menurut saya jika ada emiten yang mampu menaikkan gross profit marginnya selama 3 tahun berturut-turut artinya memang mereka mampu menghasilkan pendapatan dan menahan beban pokok pendapatannya.
d. Average Net profit margin 5 year > 10%
Net profit margin adalah laba bersih tahun berjalan yang dibagi dengan total pendapatan.
Kenapa net profit margin/ laba bersih perlu diketahui karena jika hanya menggunakan laba kotor maka kita tidak akan tau berapa laba bersihnya setelah dikurangi beban-beban atau ada pendapatan lain-lain.
Kadang ada beban-beban yang sudah sewajarnya seperti beban penjualan atau beban administrasi, namun kadangkala ada beban-beban yang di luar kendali seperti selisih kurs dll.
Begitu juga dengan pendapatan lain-lain yang kadang muncul karena laba jual aset, laba karena selisih kurs atau laba karena investasi di instrumen lain.
Oleh karena itu untuk mencegah laba atau beban yang hanya muncul 1x kita perlu menggunakan rasio average net profit margin minimal 5 tahun dengan besaran di atas 10%.
Menurut hemat saya lab bersih dengan rata-rata 10% itu sudah bagus lho.
e. Average dividen yield 5 tahun > 4
Sudah tau terkait pendapatan, cogs, net profit margin tetapi tidak membagikan dividen apa gunanya disebut wonderfull company kan..hehe
Ujung dari semua pertumbuhan laba adalah dividen yang dibagikan kepada investor ritel seperti kita-kita ini.
Kita perlu menyebut dividen yield rata-rata minimal 4% selama 5 tahun terakhir agar pembagian dividen yang gede hanya sekali bisa tereliminasi.
Sebenarnya menggunakan rasio div yield agak kurang tepat karena div yield juga ada pengaruh dari rata-rata harga saham. Namun untuk sementara tidak apa-apa ya.
Nah itu 5 rasio yang bisa digunakan teman-teman untuk screening saham menggunakan Stockbit.
Rasio-rasio ini dan besaran angkanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan teman-teman ya.
Jika ada yang bertanya kenapa rasio PER atau PBV tidak saya gunakan? Menurut saya rasio itu terlalu bias disebabkan ada faktor harga dan kita tau harga bergerak setiap detik.
Nah setelah screening 5 rasio tersebut ada 5 saham yang terseleksi
Menurut saya sih ke 5 saham di atas layak disebut wonderfull company. Tapi masing-masing boleh menafsirkan sendiri-sendiri ya.
Ingat ya cara screening saham menggunakan Stockbit ini bisa diubah sesuai selera ya dan seleranya InveStory ID ya yang simpel-simpel saja.
Oh ya screening ini bisa disave dan bisa dipake kemudian hari karena tentu saja saham-saham yang muncul dari hasil screening akan berbeda setiap kuartal
Kalo ada rumus lain nanti akan saya update di lain waktu.