Berapa Target Cuan/Return Yang TEPAT Buat Investor Pemula?

Berapa Target Cuan/Return Yang TEPAT Buat Investor Pemula?

Hari ini kita mendapat pertanyaan yang sangat bagus dari member (Bpk Komang) yang berkonsultasi melalui program Konsultasi Saham Online

Pertanyaan aslinya adalah “Untuk Value Investor per tahun idealnya cuan berapa % ya?”

Dari pertanyaan tersebut saya kembangkan menjadi berapa target cuan atau return yang TEPAT buat investor pemula?

Disini kita menambahkan kata “yang TEPAT” biar nantinya teman-teman bisa berkaca dan mengevaluasi diri sendiri berdasarkan modal, skill, jangka waktu dan targetnya.

Pembahasan kita mulai dari pemahaman mengapa kita berinvestasi saham?

Mengapa bukan berinvestasi emas?

Mengapa bukan berinvestasi deposito?

Mengapa bukan berinvestasi di obligasi?

Mengapa bukan berinvestasi di reksadana?

Mengapa memilih saham sebagai instrumen untuk berinvestasi?

1. Karena saham merupakan investasi yang memberikan return relatif lebih banyak jika dibandingkan instrumen emas, deposito, obligasi maupun reksadana.

Yang juga perlu kita ketahui adalah potensi return lebih banyak ini juga diimbangi dengan risk yang lebih besar dibanding keempat instrumen di atas.

Di atas saya menggunakan kata relatif karena memang sebagian besar investor yang sudah mempunyai ilmu akan mendapat return yang jauh lebih besar dibanding 4 instrumen di atas.

Tetapi kebanyakan justru malah mendapat return yang jauh lebih sedikit dibanding 4 instrumen lain. Kebanyakan orang ini diisi oleh investor pemula yang belum mempunyai ilmu namun hanya ikut-ikutan, ataupun investor lama tetapi tidak berusaha menambah ilmunya dan orang-orang yang masuk ke bursa saham hanya pengen cepat kaya.

2. Karena berinvestasi saham artinya kita yang memilih sendiri apa yang kita inginkan.

Kita diberikan kebebasan untuk memilih saham yang cocok dengan kita baik dari sisi risk maupun returnnya.

Namun demikian karena kebebasan inilah yang justru membuat risk berinvestasi saham menjadi jauh lebih besar dibanding instrumen lain yang disebutkan di atas.

3. Karena saham memiliki “anak” untuk melakukan compounding interest.

Apa yang dimaksud dengan “anak” dari saham? Namanya dividen.

Hampir semua saham membagikan dividen dengan potensi berkisar 1% hingga 10% per tahun. Tergantung skill kita untuk menemukan saham mana yang berpotensi membagi dividen hingga 10% per tahun.

Apa itu compounding interest? Yaitu konsep bunga berbunga. Jadi bunga didapat langsung diinvestasikan lagi biar modalnya menggulung menjadi lebih banyak.

Sudah paham ya gambarannya kenapa kita memilih saham.

Nah bagaimana dengan potensi return yang sebaiknya kita kejar saat kita masih dalam tahap pemula?

Kembali lagi kita akan membahas 4 instrumen investasi lain yaitu emas, deposito, obligasi dan reksadana sebagai pembanding.

Sekali lagi perlu diingat ya bahwa 4 instrumen ini (emas, deposito, obligasi dan reksadana) juga memiliki return dan yang pasti memiliki risk yang LEBIH SEDIKIT dibanding risk di saham.

Logikanya seperti ini jika teman-teman return di saham lebih sedikit dibanding return di 4 instrumen itu maka LEBIH BAIK memilih 4 instrumen itu karena risknya lebih sedikit.

1. Emas

Sebenarnya emas ini bukanlah termasuk instrumen investasi karena kecenderungan emas memiliki kenaikan yang sama dengan kenaikan inflasi.

Tetapi tidak ada salahnya untuk dibahas.

Karakteristik emas adalah akan ada kenaikan yang signifikan saat ada krisis seperti krisis pandemi tahun 2020.

Lihat grafik berikut

Sumber : https://goldprice.org/spot-gold.html

Harga emas di awal 2020 (Maret 2020) di kisaran Rp 700rb. Kemudian terus naik di antara bulan Juli dan Agustus yang tembus di atas Rp 960rb. Kemudian kembali turun dan sekarang berkisar di harga Rp 820rb sampai Rp 860rb per gram.

Jika dirata-rata selama 2 tahun ini maka kenaikan emas sebesar 22.8% selama 2 tahun atau sekitar 11% per tahun.

Kelemahan emas adalah tidak punya “anak”

Jadi 1 gram di tahun 2020 akan tetap 1 gram di tahun 2030 atau 2040.

2. Deposito dan tabungan di bank

Salah satu instrumen yang masih hits di kalangan orang tua adalah deposito.

Deposito adalah produk simpanan bank dengan bunga di atas tabungan dan boleh diambil setelah jangka waktu tertentu dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan.

Besar kecilnya bunga deposito sangat dipengaruhi bunga acuan Bank Indonesia (BI). Saat bunga acuan BI naik, bunga deposito juga naik. Begitu juga sebaliknya.

Meski tergantung banget sama kebijakan BI, deposito tetap jadi primadona banyak orang

Gak percaya? Informasi dari OJK tahun 2017 menyebut lebih dari 70 persen orang-orang Indonesia menempatkan dananya dalam bentuk simpanan, termasuk deposito.

Selain itu, mereka menganggap deposito aman karena ada perlindungan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dengan kata lain, kalau ada krisis, dana deposito gak bakal hilang.

Berapa sih return atau cuan deposito per tahun?

Besaran return deposito sebenarnya tergantung dengan jumlah modalnya. Semakin besar modalnya maka returnnya akan semakin besar.

Berikut data bunga deposito yang diberikan oleh bank-bank di Indonesia (Data diambil dari situs https://lifepal.co.id/. Sumber lengkap di akhir artikel)

Bank Bunga 1 bulan Bunga 3 bulan Bunga 6 bulan Bunga 12 bulan
Bank KB Bukopin 4,25% 4,38% 4,63% 4,88%
Bank Mayora 4,50% 4,63% 4,38% 4,75%
Standard Chartered Bank 3,44% 3,70% 1,75% 3,75%
Bank DBS Indonesia 2,38% 3,40% 3,63% 3,75%
J Trust Bank 4,00% 4,25% 3,50% 3,75%
Bank ICBC Indonesia 3,75% 3,50% 3,50% 3,50%
Bank Tabungan Negara 3,38% 3,38% 3,50% 3,50%
Bank OCBC Nisp 2,75% 3,18% 3,25% 3,45%
Bank Danamon Indonesia 3,33% 3,38% 3,38% 3,38%
Bank Permata 3,38% 3,38% 3,38% 3,38%
Bank UOB Indonesia 2,70% 3,45% 3,68% 3,38%
Bank Commonwealth 3,75% 3,96% 3,63% 3,25%
Bank Maybank Indonesia 3,63% 3,38% 3,38% 3,25%
Bank Panin Indonesia 3,05% 3,33% 3,20% 3,25%
Bank Rakyat Indonesia 3,25% 3,25% 3,25% 3,25%
Bank CIMB Niaga 3,00% 3,08% 3,00% 3,00%
Bank Mandiri 2,88% 3,25% 0,75% 3,00%
Bank Central Asia 2,85% 2,85% 2,85% 2,85%
Bank Negara Indonesia 1946 2,85% 2,85% 2,85% 2,85%
Bank HSBC Indonesia 3,50% 3,63% 3,75% 2,50%
Citibank 1,68% 2,78% 3,17% 2,00%
Deutsche Bank Ag 1,61% 1,70% 1,80% 1,97%
Bank Mega 2,25% 2,25% 2,00% 1,75%
Bank ANZ Indonesia 1,50% 1,38% 1,25% 1,13%

Rata-rata di angka 2% hingga 4.88%.

Bagaimana dengan tabungan bank?

Hehehe….bisa dapat 2% per tahun saja sudah bersyukur.

3. Obligasi

Berbeda dengan deposito yang menjadi favorit orang tua. Obligasi atau ORI ini sedang hits di kalangan anak muda karena

  • kemudahan untuk berinvestasinya
  • harganya yang murah (mulai Rp 1juta)
  • kepastian bunga dan tentu saja lebih tinggi dari deposito

Kita kenalan dulu yuk dengan obligasi

Obligasi ada 2 yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.

Obligasi Negara Ritel atau biasa disebut ORI adalah salah satu produk investasi paling aman karena memiliki risiko rendah. Bentuk dari ORI adalah obligasi atau surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia, kemudian ditawarkan kepada masyarakat secara perseorangan.

Dalam hal ini, pemerintah akan membayar utang obligasi kepada investor yakni masyarakat hingga waktu jatuh tempo disertai dengan imbal hasil atau disebut kupon. Investor yang membeli ORI atau SBN lainnya dari pemerintah tentunya akan mendapatkan keuntungan dari kupon yang diberikan.

Kupon tersebut akan pemerintah bayar tiap bulannya kepada investor. Besaran kupon ORI adalah tetap sama setiap bulannya, sehingga walaupun terjadi fluktuasi di pasar efek, hal tersebut tidak akan mempengaruhi. Selain itu, keuntungan lainnya yang akan didapatkan investor ORI adalah dapat menjual kembali di pasar sekunder kepada investor lain.

Berapa return dari ORI ini?

Setiap ORI memberikan return yang berbeda-beda tergantung dari pemerintah. Namun berkisar antara 4% sampai 8% per tahun. (ORI017 returnnya 6.4%)

Pernah sih sampe 12% tapi di tahun 2006.

Sebenarnya ada obligasi selain yang diterbitkan oleh pemerintah yaitu obligasi perusahaan.

Obligasi perusahaan ini malah bisa lebih tinggi tingkat returnnya.

Contoh obligasi dari PT Hartadinata Tbk di kisaran 10.5%. Teman-teman bisa baca detailnya disini.

Untuk obligasi ini bisa mempunyai “anak”

4. Reksadana

Reksadana ada berbagai macam dan yang akan kita ambil tentu saja reksadana saham karena yang menawarkan return paling tinggi. Teman-teman juga bisa membaca artikel tentang berbagai jenis reksadana disini Panduan Cara Memilih Reksadana Bagi PEMULA Dan Reksadana Apa Yang COCOK Untuk SAYA

Salah satu reksadana yang bisa dijadikan patokan adalah Sucorinvest Sharia Equity Fund (Penyebutan nama semata-mata hanya contoh ya. Terima kasih Bareksa atas datanya).

Sumber : https://www.bareksa.com/id/data/reksadana/482/sucorinvest-sharia-equity-fund

Selama 5 tahun ke belakang return reksadana Sucorinvest Sharia Equity Fund tembus 80%, Jika dirata-rata per tahun maka akan dapat sekitar 16%.

Untuk reksadana bisa mempunyai “anak”.

Ok kembali saya rekap ya untuk masing-masing retur per tahun (Nilai di bawah sudah dimaksimalkan)

Emas = 11% per tahun

Deposito = 5% per tahun

Obligasi negara = 6% per tahun

Obligasi perusahaan = 10.5% per tahun

Reksadana = 16% per tahun

Nah sekarang berapa return yang sebaiknya dicari jika kita berinvestasi saham?

Jelas seharusnya lebih dari 16% tahun atau lebih tinggi dibanding return reksadana. Jika kurang dari itu mending ambil reksadana saja yang jauh lebih aman.

Berapa target yang tepat bagi investor pemula?

Investor kawakan seperti Warren Buffet jika dirata-rata memiliki return sebesar 20-30% per tahun.

Nah kita sebagai pemula dengan modal kecil maka cukuplah memiliki target cuan 20% per tahun.

Tapi diingat ya ini target untuk 1 portofolio bukan 1 saham.

Pemahaman ini harus benar-benar diperhatikan karena teman-teman pasti akan iri dengan orang-orang yang sukses cuan sampai bagger (lebih dari 100%).

Iya jika hanya 1 saham kita bisa cuan sampe 100%, tapi jika dalam 1 portofolio yang katakanlah diisi 5 sampai 10 saham maka kecil kemungkinan bisa untung semua.

Biasanya ada 1 yang bagger, beberapa yang cuan di kisaran 20 sampai 80% dan masih ada yang minus.

Sekali lagi kita ambil rata-rata untuk cuan kisaran 20% saja.

Jika kita berinvestasi saham Rp 10juta selama 20 tahun dengan return 20% tahun maka uang kita akan menjadi Rp 528,275,306  dengan catatan sebagai berikut

  • kita sama sekali tidak menambah modal
  • keuntungan per tahunnya tidak kita ambil tetapi langsung dikembalikan ke sebagai modal
  • ini perhitungan kasar ya karena faktanya bisa saja ada tahun yang hasilnya minus

Berikut tabel perhitungannya (Kita menggunakan https://www.thecalculatorsite.com/)

Sumber : https://www.thecalculatorsite.com/finance/calculators/compoundinterestcalculator.php

Gimana tetap besar to?

Teman-teman bisa membaca detail caranya berinvestasi saham dengan target return 20% di artikel di bawah ini

Cara Membuat Target Investasi Cuan 20% per Tahun

Saya jamin dengan target seperti itu akan realistis kita capai dan saat mengejarnya kita tidak ngoyo (ngoyo itu kaya kerja keras bagai kuda sampai lupa dengan kehidupannya)

Apalagi kalo ditambah mendapat dividen.

Paham ya.

Sumber :

1. https://lifepal.co.id/

2. https://www.ocbcnisp.com/

3. https://bigalpha.id/

(Visited 150 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Artikel Lainnya