10 Panduan Memilih Sekuritas, 4 Langkah Pindah Sekuritas dan 3 Langkah Jika Sekuritas Tutup

10 Panduan Memilih Sekuritas, 4 Langkah Pindah Sekuritas dan 3 Langkah Jika Sekuritas Tutup

Kalo kalian ingin berinvestasi saham, ada hal yang perlu diketahui selain tentang proses memilih dan membeli saham yaitu tentang sekuritasnya.

Membeli saham bukan seperti kita membeli gorengan di pasar yang bisa langsung datang terus membeli dan pulang.

Membeli saham harus melalui institusi resmi yang disetujui oleh pemerintah. Institusi tersebut adalah sekuritas.

Nah di edisi artikel ini saya akan membahas secara LENGKAP tentang sekuritas yaitu

A. Panduan memilih sekuritas

B. Langkah-langkah jika kita ingin pindah sekuritas

C. Bagaimana jika sekuritas tutup

Di artikel ini juga akan ada banyak rangkuman dari website lainnya dan kalian bisa langsung menelurusi web pendukung tersebut di akhir artikel.

Selamat membaca dengan pelan-pelan ya.

A. Panduan memilih sekuritas

Perusahaan sekuritas adalah firma yang merupakan anggota bursa efek dengan lisensi khusus untuk melakukan jual beli efek atau saham dan menjadi perantara transaksi bagi perusahaan atau investor.

Di Indonesia, ada banyak sekali perusahaan sekuritas dan kalian bisa dicek semua secara transparan melalui link berikut DAFTAR NAMA PERUSAHAAN SEKURITAS.

Namun karena banyaknya itulah kadang malah membuat pemula bingung mau menentukan sekuritas mana yang sebaiknya dipilih.

Menurut pengalaman saya ada beberapa hal yang menjadi problem sekuritas

  • Daftarnya gampang tetapi aplikasinya lemot saat jam bursa
  • Daftarnya ribet tetapi aplikasinya nyaman digunakan
  • User interfacenya nyaman tetapi sekuritasnya masih baru
  • User interfacenya nyaman, datanya lengkap tapi deposit awalnya mahal
  • Ada yang biaya transaksinya mahal
  • Semua baik tetapi data marketnya delay 15 menit

Berikut panduan atau tips-tips cara memilih perusahaan sekuritas bagi pemula :

1. Tidak ada catatan buruk yang berhubungan dengan kinerja sekuritas

Catatan buruk ini lebih mengarah ke teguran keras dari pemerintah bahkan sampe ijinnya dicabut

Catatan buruk ini harus menjadi poin PALING PENTING karena jangan sampe kita tidak fokus ke investasinya tetapi malah fokus ke problem sekuritasnya.

Waduh terus kalo sekuritasnya dicabut uang kita gimana?

Nanti ada pembahasannya di bawah ya…

Pokoknya jangan sampai kalian mendaftar ke sekuritas yang bermasalah.

2. Adanya fitur saham syariah

Sekarang sudah menjadi hal umum jika ada beberapa perusahaan sekuritas menawarkan 2 opsi yaitu bisa jual beli semua saham atau hanya jual beli saham syariah.

Memang kita bisa mengatur langsung dari pembelian sahamnya dengan hanya membeli saham yang masuk ke daftar saham syariah.

Tetapi jika akun kita langsung syariah jauh lebih memudahkan dan pengalaman saya pas menggunakan akun syariah tidak ada fasilitas margin atau hutang.

3. Customer service

Customer service yang fast respon akan memberikan kenyamanan saat kita menggunakan layanan dari perusahaan sekuritas. Dan layanan ini WAJIB menjadi pertimbangan saat kita akan memilih perusahaan sekuritas.

Problem yang sering muncul yang akan ditanyakan ke CS adalah

4. Perhatikan setoran awal/ deposit yang diberlakukan

Setiap sekuritas memberikan batasan minimal untuk deposit saat kita mendaftar.

Ada yang hanya Rp 10.000 iya sepuluh ribu.

Ada yang Rp 100rb saja

Namun ada yang sampe Rp 10juta juga.

Kalian bisa memilih sesuai dengan anggaran yang ada.

Saran saya sih mending memilih yang depositnya sedikit dulu, nanti jika sudah biasa bertransaksi baru bisa upgrade ke sekuritas yang depositnya besar.

Kabar baiknya adalah uang deposit itu bukanlah biaya pendaftaran tetapi deposit ya jadi ketika akunnya jadi uang yang kita depositkan langsung bisa digunakan untuk membeli saham. Jadi ya sama saja sih sebenarnya.

5. Kemudahan dalam registrasi atau membuat rekening dan kecepatan pembuatan rekening

Kemudahan saat kita mendaftar di perusahaan sekuritas ini menjadi salah satu KEWAJIBAN bagi kita untuk memilih sekuritas.

Kita tidak ingin kan karena hanya mendaftarnya ribet malah tidak jadi untuk membeli atau investasi saham.

Saat ini (kebetulan artikel ini ditulis saat masih ada pandemi corona) layanan membuka rekening secara online sangat diperlukan. Jika kita mendaftar sekuritas tetapi masih harus mengirim dokumen ternyata agak menyebalkan lho.

Selain hal pendaftarannya ada hal yang kadang juga membuat kita ribet yaitu rekening RDN-nya atau Rekening Dana Nasabah.

RDN adalah rekening yang dibuat oleh sekuritas untuk kita yang memiliki fungsi sebagai penampung uang yang akan digunakan untuk jual beli saham.

Sebaiknya RDN ini sama dengan rekening pribadi kita sehingga bisa mentransfer uang ke RDN tidak terkena biaya admin Rp 6500.

Trus gimana donk kalo sudah terlanjur rekening pribadi dan RDN berbeda?

Kalian bisa free biaya transfer dengan menggunakna aplikasi FLIP. Detailnya bisa dibaca disini

Umumnya pendaftaran sekuritas ini memakan waktu sekitar 4 hari kerja. Namun semakin cepat semakin baik karena saya sempat mendaftar sekuritas hanya perlu waktu setengah hari saja.

6. Memiliki fasilitas transaksi online dan fitur-fitur yang mumpuni

Di panduan ini sepertinya sudah banyak perusahaan sekuritas yang mempunyai fasilitas transaksi online untuk masyarakat yang ingin menjual maupun membeli saham saat itu juga.

Biasanya mereka mempunyai 2 software yaitu software yang diinstal di desktop maupun aplikasi di mobile dan mempunyai 1 tampilang langsung di website

Untuk fitur trading juga sebaiknya komplit ada hal-hal berikut :

  • Simulasi trading saham untuk yang masih pemula
  • Berita emiten terbaru
  • Hasil analisa teknikal harian
  • Grafik bearish dan bulish saham tertentu
  • Rekomendasi saham prospek harian
  • Chating langsung dengan adminnya

Bagaimana dengan fitur untuk investasi?

Kalo saya pribadi cukup 3 hal ini

  • ada fitur analisa fundamental atau data-data keuangan perusahaan
  • ada fitur screening saham (Kalian bisa juga screening saham dengan menggunakan 6 Langkah Screening Saham Bagi Pemula)
  • ada fitur Auto Order yang bisa diset dengan jangka panjang (Umumnya 1 minggu atau 1 bulan tetapi ada yang selamanya juga)
  • user interfacenya nyaman digunakan

7. Pilih yang biaya transaksinya kecil

Setiap perusahaan sekuritas mengambil komisi dari setiap transaksi jual beli saham yang kita lakukan. Ada perusahaan sekuritas yang mengambil 0,15 persen untuk transaksi beli dan 0,25 persen dari transaksi jual.

Ada yang di kisaran 0,18 persen untuk transaksi beli dan 0,28 persen dari transaksi jual.

Mungkin ada yang lebih mahal dari ini juga.

Biaya tersebut sudah termasuk biaya-biaya seperti komisi broker, levy, PPN dan PPh (untuk transaksi jual).

Kalo kita mau jadi investor sangat kecil sih karena kadang kita sebulan cuma membeli atau menjual saham 5x. Bahkan kalo sudah senior bisa saja 1 sampai 3 bulan tidak melakukan transaksi apapun.

Tetapi karena panduan ini dikhususkan untuk pemula yang mungkin akan sering gonta ganti saham maka juga harus dipertimbangkan.

Pernah mendengar ada orang yang 1 bulan bisa transaksi puluhan kali lho tapi beliau trader.

Nah di tahap ini memang harus pandai-pandai untuk menyeleksi mana perusahaan sekuritas yang paling minimal biaya fee-nya dalam setiap transaksi.

Saya mau memberikan ilustrasi yang saya ambil dari web https://www.cnbcindonesia.com/ biar kalian paham berapa sih besaran biaya aslinya.

Contoh simulasi biaya transaksi untuk membeli saham

Pada bulan Juni 2019, sebut saja si Ahmad, seorang investor yang membeli 10 lot saham AYAM di harga Rp 4.360/saham, dengan fee transaksi beli sebesar 0,15%, maka perhitungannya sebagai berikut:

Keterangan Perhitungan Nilai Uang (Rp)
Transaksi Beli 10 lot X 100 Lembar X Rp 4.360 4.360.000
Broker Fee 0,08%X Rp 4.360.000 3.488
Levy 0,04% X Rp 4.360.000 1.744
PPN 0,03% X Rp 4.796 1.308
Total Dana Dibayar 4.366.540

Ket :

Biaya PPN (Rp 4.796) berasal dari (10% x Rp 4360) + Rp 4360 = Rp 436.

Umumnya fee broker pembelian sudah include biaya levy dan PPN jadi total 0.15%.

Contoh simulasi biaya transaksi untuk menjual saham

Pada bulan Juli 2019, Pak Ahmad tadi ingin menjual saham AYAM miliknya pada harga Rp.4.750/saham karena sudah merasa untung karena kenaikan harga saham AYAM. Penjualan itu dikenakan fee jual sebesar 0,25%.

Fee jual selalu lebih besar dari fee beli dikarenakan pada transaksi jual, dikenakan tambahan PPh final sebesar 0,1% dari nilai transaksi penjualan saham.

Keterangan Perhitungan Nilai Uang (Rp)
Transaksi Jual 10 lot X 100 Lembar X Rp 4.750 4.750.000
Broker Fee 0,08% X Rp 4.750.000 3.800
Levy 0,04% X Rp 4.750.000 1.900
PPN 0,03% X Rp 4.750.000 1.425
PPh final 0,1% X Rp 4.750.000 4.750
Total Dana Diterima 4.738.125

Tambahan informasi

Biaya Levy 0,04% berasal dari angka-angka di bawah ini

  • BEI sebesar 0,01%
  • KSEI sebesar 0, 01%
  • Biaya kliring PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebesar 0,01%
  • Biaya dana jaminan KPEI sebesar 0,01%

8. Data realtime diberikan gratis

Kebanyakan perusahaan sekuritas datanya tidak realtime tetapi jeda 15 menit. Jika ingin realtime ada syarat dan ketentuannya.

Dan jika ingin realtime ada biaya langganan per bulan.

Fitur ini antara penting dan tidak penting sih jika kita ingin menjadi investor karena investor tidak memutuskan pembelian saham dengan cara melihat chart tetapi melihat kinerja perusahaan.

9. Adanya Fitur margin

Margin trading ini sejenis kredit tapi untuk digunakan dalam membeli saham.

Misalnya kalian punya dana Rp 50 juta aja, tapi dengan margin trading kalian bisa membeli saham hingga Rp 100 atau Rp 200 jutaan. Besarnya limit trading itu ya ibarat plafon pinjaman kredit bank aja, dan tentunya margin trading itu ada bunganya.

Bagi investor tidak cocok.

10. Besar dan lamanya perusahaan

Poin ini juga menjadi pertimbangan bagi kita saat akan memilih perusahaan sekuritas.

Untuk besarnya perusahaan bisa dilihat dari

  • besarnya transaksi yang menggunakan sekuritas tersebut
Sumber : https://investor.id/market-and-corporate/10-sekuritas-dengan-nilai-transaksi-terbesar-mirae-teratas
  • banyaknya cabang yang ada baik cabang di dalam negeri maupun luar negeri.

Sedangkan lamanya perusahaan dapat dilihat dari berapa usia perusahaan tersebut.

Kalo saya sendiri yang jelas dibutuhkan ada 5 :

  • Sekuritasnya tidak bermasalah
  • Cs-nya gampang dihubungi
  • Daftarnya tidak ribet dan urusan-urusan bisa diselesaikan secara online

B. Langkah-langkah jika kita ingin pindah sekuritas

Jika kita sudah memilih sekuritas menggunakan 10 poin di atas maka kemungkinan besar kita tidak akan lagi membuka sekuritas baru.

Namun menurut saya bisa saja kita pas membuka sekuritas masih awam sehingga menjadikan kita mau tidak mau harus pindah sekuritas.

Ada beberapa alasan orang ingin pindah sekuritas seperti :

  • CS yang kurang responsif
  • Ada fitur menarik di sekuritas lain
  • Sekuritasnya tutup

Proses pindah sekuritas pun juga ada 2 opsi  yaitu

  • saham akan dipindah dalam bentuk saham

Proses pindah saham tanpa menjual saham ini yang akan dibahas lebih lanjut ya..

  • saham akan dijual terlebih dahulu kemudian uang hasil pencairan tersebut kita tarik

Kalo yang ini sebenarnya cuma memindahkan dana saja dan tidak ribet. Tetapi kadang kita punya saham istimewa yang pengen kita bawa ke sekuritas yang baru.

Disini saya mempunyai alasan pribadi kenapa saya melakukan pindahan sekuritas dan sekuritas pertama saya Phintraco yang akan saya pindah ke Mirae.

Langkah yang dilakukan saat pindah sekuritas :

  1. Menanyakan ke customer service sekuritas lama tentang langkah perpindahan sekuritas (Bisa via telpon kantor, menanyakan ke CS, email langsung ke CS atau dm via sosial media)
  2. Mengisi formulir yang sudah disediakan oleh sekuritas lama
  3. Membuat akun di sekuritas baru (Langkah no 3 ini bisa dilakukan kapapnpun asalkan kita belum mengirim dokumen dari sekuritas lama)
  4. Mengirim formulir ke sekuritas lama

Hal-hal yang perlu menjadi perhatian teman-teman adalah

  • biaya pindah sekuritas (Biayanya kisaran Rp 22rb per nama saham bukan per lot atau per lembar)

Jadi misalnya kita mau memindahkan saham BBRI (100 lot) dan ANTM (100 lot) dari sekuritas lama ke sekuritas baru, maka biayanya hanya 2 x Rp. 22.000 saja.

Misalnya kamu hanya mau pindahkan 1 lot BUMI maka biayanya adalah 1 x Rp. 22.000 saja.

  • lama waktu yang dibutuhkan untuk pindah sekuritas.

C. Bagaimana jika sekuritas tutup

Jika kita sudah menggunakan 10 langkah dalam memilih sekuritas di atas kemungkinan besar kita akan mendapatkan sekuritas yang tidak akan tutup.

Namun walopun begitu kita juga harus tau bagaimana kalo sekuritas kita tutup, bagaimana dengan uang kita, apakah akan hilang?

Berikut ini beberapa informasi yang ada di media massa terkait tutupnya sekuritas

Sebelum membahas tentang uang kita apakah akan hilang, kita akan membahas dulu dari awal bahwa saat akan membeli saham kita akan

  1. Mendaftar sekuritas
  2. Mendaftar RDN (Rekening Dana Nasabah) melalui sekuritas

Jadi saat akan jual beli saham uang kita bukan berada di sekuritas tetapi berada di RDN sehingga apabila sekuritas tutup uang kita tetap aman karena sejak 01 Februari 2012, otoritas pasar modal sudah mewajibkan adanya pembukaan rekening atas nama masing-masing nasabah (RDN), yang terpisah dari rekening perusahaan sekuritas.

Pertanyaannya bagaimana kalo sekuritas tutup dan cara kita mengamankan uang kita?

Jangan panik dan jangan takut karena uang kita PASTI aman.

Jika sekuritas kita tutup maka kita akan memindahkan layanan perantara jual beli sahamnya ke sekuritas lain.

Sebenarnya prosesnya sama saja dengan saat kita akan pindah sekuritas karena walopun sekuritasnya sudah tutup tapi perusahaan/PT-nya sendiri tidak akan langsung tutup begitu saja, melainkan back office-nya masih akan beroperasi selama beberapa waktu.

Langkahnya tentu saja yaitu :

1. Buka rekening baru di sekuritas lain.

2. Hubungi pihak sekuritas yang lama, untuk memproses pemindahan saham ke rekening baru tersebut.

3. Isi form yang ada dan siapkan dana di RDN sekuritas lama untuk biaya pindah saham.

Syarat pindah saham yang harus dilakukan :

  • Sudah proses pembukaan rekening saham baru di sekuritas lain.
  • Rekening baru harus dengan data diri / identitas yang sama persis dengan yang lama
  • Tidak bisa dengan rekening nama berbeda. Jika nama berbeda, maka harus melakukan transaksi crossing / tutup sendiri (TN)

Sumber :

1. https://itstime.id/

2. https://www.cnbcindonesia.com/

3. https://ajaib.co.id/

4. https://www.teguhhidayat.com/

(Visited 140 times, 1 visits today)

Leave a Reply

Artikel Lainnya